.
.
Tanaman seledri (Apium graveolens L.) termasuk golongan sayuran daun penting dan memiliki nilai tinggi. Tananam tersebut merupakan tanaman penting kedua dari jenis tanaman rempah setelah selada dilihat dari kepopuleran dan nilainya. Oleh karena itu seledri dianggap sebagai tanaman yang mewah. Bahkan saat ini telah digunakan sebagai makanan diet dan selalu tersedia sepanjang tahun
Budidaya seledri tidak hanya pada kebun yang luas, tetapi pada lahan yang sempit seperti pada lahan perkarangan masih bisa dengan menggunakan pot atau polybag. Menanam seledri dalam pot atau polybag, selain kondisinya lebih mudah dikontrol juga dapat difungsikan sebagai tanaman hias.
Baca Juga: Tertarik Budidaya Daun Bawang Dirumah? Ini Caranya
Mengenal Tanaman Seledri
Seledri (apium graveolens L) sudah sangat dikenal pemanfaatannya oleh masyarakat luas. Daun tanaman tersebut dikonsumsi sebagai lalapan dan penghias hidangan. Bijinya juga dimanfaatkan sebagai bahan penyedap dan ekstrak minyak seledri digunakan sebagai obat.
Tanaman seledri merupakan tanaman daun yang memiliki tinggi maksimal 1 meter. Tanaman seledri juga memiliki tangkai pendek daun seledri memiliki warna hijau dan aromanya harum. Tanaman ini dapat mudah ditanam, baik dataran tinggi maupun dataran rendah antara 0 – 1.200 meter. Namun, tanaman seledri tidak tahan terkena hujan lebat, sehingga harus cukup terlindung dari terpaan air hujan.
Seledri merupakan tumbuhan yang termasuk memerlukan banyak air dan cukup sinar matahari juga. Daun seledri tumbuh daun majemuk menyirip dengan lima atau tujuh anak daun. Perakaran tanaman seledri menyebar ke samping dan berongga dengan banyak akar adventif yang mendekati permukaan tanah.
Tanaman seledri merupakan termasuk sayuran yang memiliki citra rasa dan renyah, disamping itu juga mengandung banyak manfaat dan khasiat seperti kandungan gizi yang cukup tinggi bagi kesehatan tubuh.
Kandungan gizi yang terkandung pada sayuran seledri akan memberikan nutrisi bagi kesehatan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi, memperlebar pembuluh darah, meningkatkan nafsu makan dan lain sebagianya.
Baca Juga: Miracle Fruit, Si Buah Ajaib Merubah Rasa Masam Jadi Manis
Syarat Tumbuh Tanaman Seledri
Sebelum melakukan budidaya tanaman seledri, perlu untuk memahami terlebih dahulu tentang syarat tumbuh tanaman ini. Sebab, tanpa mengetahui syarat tumbuhnya, maka kalian akan sulit memahami kebutuhan tanaman seledri.
- Tanaman seledri dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan iklim subtropis pada ketinggian 0 – 1.200 mdpl. Tanaman ini juga membutuhkan suhu udara antara 16 – 21C dengan kelembaban udara 80 – 90 %.
- Seledri membutuhkan curah hujan sebanyak 60 – 100 mm/bulan. Selain itu, tanaman sayur ini juga membutuhkan penyinaran matahari yang cukup untuk pertumbuhannya.
- Tanaman seledri membutuhkan pH tanah 5,8-6,7 dan drainase yang baik. Bahkan, dianjurkan untuk menyirami seledri dengan sistem tetes agar tanah tetap lembab dan bisamudah terserap oleh tanaman. Ini dikarenakan seledri memiliki sistem perakaran yang dangkal, sehingga lebih efektif untuk melakukan penyiraman dengan sistem tetes secara terus menerus daripada disiram secara manua.
Cara Budidaya Tanaman Seledri
Proses budidaya tanaman seledri mempunyai beberapa jenis tahapan sebelum menjadi tanaman seledri yang unggul. Adapun proses pembudidayaan sebagai berikut:
1. Pembibitan
Terdapat dua cara menanam seledri yaitu perbanyakan generatif (dari biji) dan perbanyakan vegetatif (dari anakan). Perbanyakan generatif biasanya diterapkan untuk budidaya seledri skala luas, tetapi untuk budidaya skala rumah seperti dalam pot atau polybag, perbanyakan secara vegetatif lebih mudah dilakukan.
a. Generatif (Benih)
-
Rendam benih terlebih dahulu dalam air hangat selama 1 jam.
-
Siapkan tempat persemaian berupa bedengan atau baki semai.
-
Media semai terdiri dari campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1 secara berurutan.
-
Berikan naungan dengan plastik transparan pada tempat semai, agar tanaman terlindung dari air hujan langsung dan terik matahari.
- Sebarkan benih ke dalam lubang semai dan tutup tipis dengan tanah, lalu siram agar media tanam tetap lembab.
- Bibit siap dipindahkan ke pot atau polybag setelah 1 bulan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun.
b. Vegetatif (Anakan)
Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan apabila kita telah memiliki tanaman seledri sebelumnya. Cara perbanyakannya, cukup ambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman seledri yang telah ada, lalu pindahkan ke pot atau polybag baru. Selanjutnya tanaman bisa diperbanyak dari rumpun seledri yang tumbuh.
2. Penanaman
Siapkan pot atau polybag ukuran sedang untuk menjadi media bibit sleledri. Isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 secara berurutan.
Arang sekam yang digunakan memiliki tujuan agar media tanam memiliki porositas yang baik dan bobot media menjadi ringan sehingga pot atau polybag lebih mudah untuk dipindahkan. Namun apabila tidak ada arang sekam, bisa diganti dengan cocopeat atau serbuk gergaji. Pastikan media tanam yang kalian pakai terbesas dari hama maupun penyakit.
Lubangi media tanam sedalam dua sampai tiga cm pada tengah media tanam untuk menjadi tempat bibit atau anakan seledri. Tanam satu anakan seledri di dalam polybag dan tutup kembali dengan media tanam hingga menutup bagian akarnya, lalu siram dengan air secukupnya untuk menjaga kelembapan.
3. Perawatan Tanaman
a. Penyiraman
Penyiraman pada fase awal pertumbuhan, dapat dilakukan satu sampai dua kali sehari, Namun penyiraman berikutnya dikurangi menjadi satu hari sekali atau tiga kali seminggu tergantung dari cuaca. Penitng untuk menjagar agara media tanam tidak boleh kekeringan atau terlalu basah.
b. Pemupukan
Untuk budidaya seledri organik pemberian pupuk organik cair sangat efektif sebagai pupuk susulan. Cukup berikan pupuk organic cair tiap satu minggu sekali, tanaman seledri kalian bakal tumbuh subur. Selain pupuk cair bisa juga digunakan pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk hayati. Jika menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang,, taburkan saja 1-2 genggam kompos sebulan sekali.
c. Pengendalian HPT
Terdapat beberapa hama yang sering dijumpai dalam budidaya seledri. Beberapa diantaranya adalah ulat tanah, keong, kutu dan tunggau. Hama-hama tersebut bisa diberantas dengan dipungut langsung dengan tangan. Apalagi untuk penanaman dalam polybag. Sedangkan jenis-jenis penyakit budidaya seledri adalah cercospora, bercak septoria dan virus aster yellow. Untuk menghindari serangan penyakit-penyakit itu, lakukan pencegahan sejak dini. Pencegahan dilakukan sejak pemilihan benih, menjaga sanitasi kebun dan pemupukan yang baik.
4. Panen
Tanaman seledri dapat dipanen sekitar enam sampai delapan minggu setelah proses tanam. Pertumbuhan seledri dikatakan telah maksimum setelah daunnya rimbun dan anakannya banyak. Seledri dipanen dengan cara memotong pangkal batang secara periodik. Frekuensi pemanenan bisa dilakukan 1-2 minggu sekali sampai umur lima bulan dan bisa juga dipotong pangkal batang tepat di atas akar.