4 Cara Menanam Sawi Pagoda, Sayuran Hijau Berbentuk Sendok

Infarm
14 December 2024
.
4 Cara Menanam Sawi Pagoda, Sayuran Hijau Berbentuk Sendok
1897
.

Sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang tidak habis dimakan zaman. Setiap orang pasti sangat mengenal tanaman sayur ini. Hampir di setiap pasar tradisional, swalayan, atau warung pasti memiliki stok sayur sawi untuk dijual.

Kandungan gizi, rasa renyah, dan harga yang murah menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk kebutuhan wajib dirumah. Saat ini tanaman sawi sudah memiliki berbagai macam jenis, salah satunya yaitu sawi pagoda.

Baca Juga: Cara Menanam Seledri di Polybag Agar Tetap Tumbuh Subur

Mengenal Sawi Pagoda

Tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa L.) atau dikenal dengan nama lain Ta Ke Chai atau Tatsoi merupakan tanaman asli Asia. Ciri khas tanaman ini adalah bentuknya seperti bunga yang mekar dengan daunnya berbentuk oval dan berwarna hijau pekat. Bagian batang dan daun sawi pagoda sangat renyah. Bobot satu tanaman ini bisa mencapai 200 gram.

Sawi pagoda merupakan salah satu sayuran yang memiliki harga tinggi bergizi lengkap. Selain itu sawi pagoda lebih banyak mengandung protein, vitamin C, Vitamin A dan zat besi yang sangat berguna untuk pertumbuhan.

Baca Juga: Cocok Untuk Komoditas Ekspor, Ini Cara Mudah Menanam Asparagus

Cara Menanam Sawi Pagoda

Sawi pagoda dapat dibudidayakan pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman ini tergolong mudah untu perawatannya, sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan tanaman industri sekaligus tanaman hias yang bisa mempercantik pekarangan rumah. Nah, berikut cara menanam sawi pagoda dengan mudah.

1. Persiapan Bibit
Langkah pertama yaitu memilih benih sawi pagoda yang berkualitas unggul, karena dari benih tersebut akan menentukan pertumbuhan tanaman nantinya. Kalian bisa merendam terlebih dahulu dalam air, benih yang terbaik adalah benih yang tenggelam.
 
Siapkan media semai dengan komposisi tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 3:2:1, aduk semua bahan media hingga merata. Masukkan media tanam ke dalam polybag atau try semai. Agar lebih praktis kalian juga bisa menggunakan rockwool untuk proses semai.
 
Masukkan benih sawi pagoda pada tiap lubang semai secara merata. Untuk semai yang menggunakan media tanah jangan menutup terlalu padat, agar benih dapat mudah muncul tunasnya. Siram persemaian benih sawi pagoda secukupnya,  jangan terlalu basah karena dapat mengakibatkan benih sawi pagoda menjadi busuk.
 
Tutup persemaian menggunakan plastik gelap untuk mempercepat perkecambahan, dan penutup tersebut dibuka setelah bibit tumbuh secara merata. Letakkan persemaian di tempat yang mudah terkena sinar matahari.
 
Bibit sawi pagoda hasil persemaian benih siap di pindah tanam pada usia 15 hari setelah semai atau setelah bibit memiliki 4-5 daun.
 
2. Proses Penanaman
Sebelum melakukan penanaman, kalian harus menyiapkan media tanamn dulu menggunakan cmapuran tanah, kompos, dana rang sekam dengan perbandinan 3:2:1 secara berurutan. Campurkan semua bahan hingga merata, kemudian masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag.
 
Buatlah lubang tanam pada tiap polybag. Ambillah bibit dengan cara dicongkel dari persemaian dengan sesdikit menyertakan media/tanahnya. Pindahkan bibit pada polybag yang telah kalian siapkan, sedikit padatkan secara hati-hati agar bibit erat tertanam dan tidak goyah. Dalam tiap polybag hanyas ditanam 1 bibit saja. Proses pindah tanam ini sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
 
3. Perawatan Tanaman
Tanaman sawi pagoda tumbuh paling baik di bawah sinar matahari parsial. Waktu yang ideal terkena sinar matahari sekitar tiga sampai lima jam setiap hari. Tanaman sawi pagoda dapat menerima sinar matahari penuh jika tetap disiram dengan baik.
 
Pemupukan juga menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, membantu tanaman berfotosintesis secara optimal, dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini kalian bisa menggunakan pupuk organic cair sayuran dari Infarm. Terbuat dari bahan-bahan organik yang dapat mensuplai nutrisi pertumbuhan tanaman.
 
Sama halnya dengan jenis sawi lainnya, sawi pagoda juga rentan hama seperti ulat daun atau ulat tanah. Akibatnya daun sawi pagoda akan menjadi bolong dan menguning. Cara mengatasinya bisa menggunakan pestisida nabati Infarm, karena terbuat dari bahan alami jadi aman untuk tanaman dan lingkungan.
 
4. Panen
Sawi pagoda dapat dipanen di usia 40-45 hari setelah tanam, atau 50-60 hari setelah semai. Cara memanennya cukup dengan memotong batang paling bawah sawi pagoda, dengan cara ini kalian bisa mendapatkan sebonggol sawi pagoda yang lebih lebar. Kalin juga bisa langsung mencabut sawi pagoda sampai akar-akarnya.
 
Sawi pagoda sering ditemukan dalam campuran salad dan dapat dimasak dalam hidangan apa pun, seperti tumis, sup, dan lainnya. Daun sawi muda yang lembut sangat mirip dengan bayam, sehingga cocok dijadikan pengganti yang baik untuk sayuran hijau tersebut.

Artikel Trending