Budidaya Cabai Katokkon, Terpedas Asli Indonesia

Infarm
03 November 2024
.
Budidaya Cabai Katokkon, Terpedas Asli Indonesia
1796
.

Tanaman cabai menjadi salah satu komoditas sayuran yang penting di Indonesia. Ketergantungan terhadap rasa pedas pada cabai terbilang tinggi sehingga menjadikan Indonesia salah satu pengkonsumsi cabai terbesar di dunia.

Cabai menjadi komoditas tanaman sayuran yang sangat prospektif dan handal, karena tanaman cabai mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pembudidayaan komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja, hingga pengurangan impor.

Namun apakah kalian sadar bahwa cabai yang kalian konsumsi seperti cabai rawit masih punya tingkat kepedasan yang rendah. ada sebuah cabai yang mempunyai tingkat kepedasan hingga 5 kali lebih pedas dari cabai rawit. Faktanya cabai tersebut merupakan cabai asli Indonesa.

Cabai Terpedas Asli Indonesia   

Salah satu jenis cabai di Indonesia yang memiliki potensi ekonomis yang tinggi namun belum banyak dieksplorasi adalah varietas cabai katokkon.

Cabai katokkon merupakan salah satu komoditi yang paling banyak diminati masyarakat sekitar Kabupaten Tana Toraja, karena aroma yang khas dan rasa pedas yang terasa. Biasanya mereka menggunakan cabai katokkon sebagai pengganti cabai lain dalam berbagai olahana masakan.

Pada pengukuran satuan konsentrasi capcaisin atau biasa disebut Scoville Heat Unit (SHU), cabai terpedas di Indonesia ini memiliki nilai tingkat kepedasan yang cupuk tinggi. Berdasarkan perhitungan tersebut cabai katokkon memiliki nilai 400.000 – 600.000 SHU. Sebagai perbandingan, cabai rawit biasa saja hanya memiliki nilai 100.000 SHU.

Bentuk cabai katokkon mirip seperti paprika yang berbentuk lonceng atau bell dan berukuran mini bentuk gemuk dan pendek. Ukuran normal buah ini sekitar 3-4 cm, sekilas mirip dengan paprika minimix tetapi rasanya pedas dan asli Indonesia. Saat masih muda, warna cabe katokkon ini hijau, lalu berubah menjadi kuning jingga dan saat matang warnanya menjadi merah.

Cabai katokkon  mengandung vitamin A, vitamin C, dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Khasiat cabai ini pun sangat banyak, mulai dari meningkatkan nafsu makan, memperlambat penuaan, mencegah stres, menurunkan kolesterol, memperlancar aliran darah, mencegah stroke, meredakan batuk berdahak, melegakan hidung tersumbat, hingga meredakan migrain.

Budidaya Cabai Katokkon

Cabai katokkon memang tidak mudah untuk dijumpai, peredaran di pasaran sangat terbatas. Hal ini karena masih belum banyak petani yang membudidayakan cabai ini dibandingkan cabai lain seperti cabai rawit atau cabai merah.

Baca Juga: Rahasia Sukses Menanam Cabai Rawit Bagi Pemula

Budidaya cabai katokkon mempunyai potensi keuntungan yang sangat tinggi. Tanaman ini sangat cocok ditanam pada struktur tanah pegunungan atau dataran tinggi, berkisar antara 1000-1500 Mdpl.

Pada proses penanamannya, Katokkon dapat ditanam melalui biji. Biji tersebut dipilih dari buah yang masak pohon dan pastikan tidak terserang penyakit, subur, kokoh dan berbuah banyak. Jangan lupa benih direndam menggunakan air hangat dulu selama 3 jam. Setelah siap, benih bisa disemai hingga tumbuh 4-6 helai daun atau berumur 4 minggu dan kemudian bibit cabai katokkon dapat dipindah pada media tanam yang lebih besar.

Perawatan tanaman cabai katokkon hampir sama dengan tanaman lain. Cabai ini juga dapat diserang hama berupa kutu daun dan lalat buah, serta bisa terkena penyakit seperti busuk buah, busuk daun, atau busuk akar, maka sobat infarm harus memastkan pencegahan yang optimal. Penyiraman dapat dilakukan setiap hari secara teratur, tapi jangan sampai terlalu lembab.

Baca Juga: Pengendalian Ampuh Penyakit Antraknosa Pada Cabai

Perompelan tunas baru juga sangat penting dalam proses pertumbuhan. Proses ini dapat dilakukan saat tanaman sudah berumur 4-6 minggu HST (Hari Setekah Tanam). Tunas-tunas yang tumbuh pada ketiak daun merupakan tunas yang tidak produktif, sehingga harus dibuang. Hal ini bertujuan agar tanaman dapat tumbuh tegak dan kuat.

Kebutuhan nutrisi tanaman perlu diperhatikan secara teliti. Saat tanaman sudah berumur 14 HST, maka sudah bisa dilakukan pemupukam pertama, kemudian diberi jarak pemupukan setiap 2 minggu sekali.

Tahap yang paling ditunggu adalah tahap panen. Panen pertama katokkon biasanya dilakukan setelah tanaman berusia 3-4 bulan setelah pindah tanam. Setelah panen pertama, panen berikutnya bisa dilakukan setiap tiga hari sekali dengan pemetikan hingga 10 bulan. Selama masa hidupnya, jumlah katokkon bisa mencapai 100-150 buah per pohon, setraa dengan 0,8-1,2 kg cabai.

Buat Sobat Infarm yang suka rasa pedas, wajib nanem cabai ini. selain bisa untuk budidaya rumah, bisa juga menjadi budiaya komersial.

Artikel Trending